Tugas Softskill Bahasa Indonesia II

0 komentar
Topik berasal dari Bahasa Yunani “Topoi” yang berarti tempat dalam tulis menulis, pembicaraan atau sesuatu yang menjadi landasan penulisan. Menurut Howe, topik merupakan syarat terbentuknya wacana percakapan. Topik termasuk salah satu unsur penting dalam wacana percakapan. Secara garis besar, topik adalah pokok pembicaraan, pokok bahasan atau masalah yang akan dibahas.
           
Ciri-ciri Topik :
1.      Mencakup keseluruhan isi tulisan atau cerita
2.      Menarik perhatian pembaca sehingga mampu menimbulkan rasa keingintahuan pembaca


Tema berasal dari bahasa Yunani “Thithenai” yang berarti sesuatu yang telah diuraikan atau sesuatu yang telah ditempatkan. Tema merupakan amanat utama yang disampaikan oleh penulis. Dalam karang mengarang, tema adalah pokok pikiran yang mendasari karangan yang akan disusun. Dalam tulis menulis, tema adalah pokok bahasan yang akan disusun menjadi tulisan. Secara garis besar, tema merupakan ide atau gagasan pokok dalam membuat suatu tulisan.

Ciri-ciri Tema :
1.      Dalam cerpen atau novel, tema biasanya dapat dilihat melalui masalah yang disajikan
2.   Tema juga dapat dilihat melalui cara watak bertentangan satu sama lain dan bagaimana cerita tersebut dapat diselesaikan
3.    Tema dapat dilihat melalui peristiwa, kisah, suasana dan unsur lain seperti nilai kemanusiaan yang terdapat dalam cerita


Judul adalah nama yang dipakai untuk buku, bab dalam buku, kepala berita dan lain lain; identitas atau cermin dari jiwa seluruh karya tulis, bersifat menjelaskan diri dan yang menarik perhatian dan adakalanya menentukan wilayah (lokasi). Dalam sebuah artikel, judul sering disebut kepala tulisan. Judul dalam suatu tulisan harus spesifik dan mengandung permasalahan yang lebih jelas dan terarah. Pembuatan sebuah judul berawal dari topik yang dibuat oleh penulis.

Ciri-ciri Judul :
1.      Relevan atau sama dengan tema cerita
2.      Harus dapat menarik perhatian pembaca
3.      Terdiri dari lima kata, diusahakan tidak lebih
4.   Tidak boleh mengambil bentuk kalimat atau frase yang panjang, tetapi bentuk kata yang singkat
5.      Harus mencerminkan topik atau tema



Langkah-langkah membuat Outline (kerangka karangan) :
1.      Merumuskan tema berdasarkan topik dan tujuan yang akan dicapai
2.   Mengumpulkan berbagai topik yang dianggap merupakan rincian pengungkapan maksud tertentu
3.      Mengadakan evaluasi semua topik bawahan yang telah dikumpulkan
4.   Mengulang kembali langkah kedua dan ketiga untuk mendapatkan outline (kerangka karangan) yang lebih terperinci
5.  Menentukan sebuah pola susunan yang sesuai untuk mengurutkan semua rincian dari pengungkapan maksud tersebut


Macam-macam Outline (kerangka karangan) :
 ·         Berdasarkan sifat rinciannya :
             1.      Kerangka karangan sementara (non-formal) 
             Terdiri dari dua tingkat. Hal ini karena topiknya tidak kompleks dan akan segera dibuat.
             2.     Kerangka karangan formal
            Terdiri dari tiga tingkat. Hal ini karena topiknya sangat kompleks dan topiknya sederhana, tetapi tidak segera dibuat.
 ·        Berdasarkan perumusan teks :
             1.      Kerangka kalimat
             2.      Kerangka topik
             3.      Gabungan antara kerangka kalimat dan kerangka topik



Cara pembatasan Topik :
1.      Tetapkan topik dalam kedudukan yang sentral
2.      Ajukan pertanyaan, apakah topik tersebut masih dapat diperinci?
3.      Tetapkan sub topik mana yang akan dipilih
4.      Ajukan pertanyaan, apakah sub topik yang dipilih masih dapat diperinci lebih lanjut?
5.      Lakukan proses-proses di atas secara terus menerus hingga mendapatkan sebuah tema yang baik



Unsur-unsur Alinea / Paragraf :
1.      Topik atau tema atau gagasan utama atau gagasan pokok atau pokok pikiran, merupakan hal terpernting dalam pembuatan suatu alinea atau paragraf agar kepaduan kalimat dalam satu paragraf atau alinea dapat terjalin sehingga bahasan dalam paragraf tersebut tidak keluar dari pokok pikiran yang telah ditentukan sebelumnya.
2.    Kalimat utama atau pikiran utama, merupakan dasar dari pengembangan  suatu paragraf karena kalimat utama merupakan kalimat yang mengandung pikiran utama. Keberadaan kalimat utama itu bisa di awal paragraf, diakhir paragraf atau pun diawal dan akhir paragraf.
Berdasarkan penempatan inti gagasan atau ide pokoknya alinea dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu :
            ·         Deduktif                     : kalimat utama diletakan di awal alinea
            ·         Induktif                       : kalimat utama diletakan di akhir alinea
            ·         Variatif                        : kalimat utama diletakan di awal dan diulang pada akhir alinea
            ·         Deskriptif / naratif        : kalimat utama tersebar di dalam seluruh alinea 
3.    Kalimat penjelas, merupakan kalimat yang berfungsi sebagai penjelas dari gagasan utama. Kalimat penjelas merupakan kalimat yang berisisi gagasan penjelas. 
4.   Judul (kepala karangan), untuk membuat suatu kepala karangan yang baik, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu :
            ·         Provokatif (menarik)
            ·         Berbentuk frase
            ·         Relevan (sesuai dengan isi)
            ·         Logis
            ·         Spesifik


Ciri-ciri Kalimat Utama :
1.      Biasanya terdapat di awal paragraf, tetapi bisa juga terdapat di akhir paragraf
2.    Suatu kalimat utama yang terdapat kata-kata seperti sebagai kesimpulan, yang penting, jadi, dengan demikian
3.      Berisi suatu pernyataan yang akan dijelaskan lebih lanjut oleh kalimat penjelas

Ciri-ciri Kalimat Penjelas :
1.      Berisi penjelasan seperti contoh-contoh, rincian, keterangan
2.      Biasanya memerlukan kalimat penghubung
3.      Selalu menguhubungkan kalimat-kalimat dalam paragraf


Macam-macam Alinea / Paragraf :
1.      Eksposisi
     Berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi.
2.      Argumentasi
Bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/ kesimpulan dengan data/ fakta konsep sebagai alasan/ bukti.
3.      Deskripsi
Berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, merasa atau mendengar hal tersebut.
4.      Persuasi
Karangan ini bertujuan mempengaruhi emosi pembaca agar berbuat sesuatu.
5.      Narasi
Karangan ini berisi rangkaian peristiwa yang susul-menyusul, sehingga membentuk alur cerita. Karangan jenis ini sebagian besar berdasarkan imajinasi.

Macam-macam Alinea / Paragraf berdasarkan tujuannya :
1.      Paragraf pembuka
Paragraf pembuka biasanya memiliki sifat ringkas menarik, dan bertugas menyiapkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan diuraikan.
2.      Paragraf penghubung
Paragraf penghubung berisi inti masalah yang hendak disampaikan kepada pembaca. Secara fisik, paragraf ini lebih panjang dari pada paragraf pembuka. 
3.       Paragraf penutup
Paragraf penutup biasanya berisi simpulan (untuk argumentasi) atau penegasan kembali (untuk eksposisi) mengenai hal-hal yang dianggap penting.

Macam-macam Alinea / Paragraf berdasarkan letak kalimat utama :
1.      Paragraf deduktif
Paragraf deduktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal paragraf dan dimulai dengan pernyataan umum yang disusun dengan uraian atau penjelasan khusus.
2.      Paragraf induktif
Paragraf induktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di akhir paragraf dan diawali dengan uraian atau penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan pernyataan umum.
3.      Paragraf campuran
Paragraf campuran ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal dan akhir paragraph. Kalimat utama yang terletak diakhir merupakan kalimat yang bersifat penegasan kembali.

Macam-macam Alinea / Paragraf berdasarkan isi :
1.      Paragraf deskripsi
Paragraf deskripsi ditandai dengan kalimat utama yang tidak tercantum secara nyata dan tema paragraf tersirat dalam keseluruhan paragraf. Biasanya dipakai untuk melakukan sesuatu, hal, keadaan, situasi dalam cerita.
2.      Paragraf proses
Paragraf proses ditandai dengan tidak terdapatnya kalimat utama dan pikiran utamanya tersirat dalam kalimat-kalimat penjelas yang memaparkan urutan suatu kejadian atau proses, meliputi waktu, ruang, klimaks dan antiklimaks.
3.      Paragraf efektif
Paragraf efektif adalah paragraf yang memenuhi ciri paragraf yang baik. Paragrafnya terdiri atas satu pikiran utama dan lebuh dari satu pikiran penjelas. Tidak boleh ada kalimat sumbang, harus ada koherensi antar kalimat.
  

Sumber :
Read More »»