Makalah Prosesor

0 komentar

Prosesor adalah sebuah IC yang mengontrol keseluruhan jalannya sebuah sistem komputer. Prosesor merupakan otak dan pusat pengendali komputer yang didukung oleh kompunen lainnya. Dengan kata lain. Prosesor merupakan sebuah chip yang sering disebut “Microprosessor” yang sekarang ukurannya sudah mencapai gigahertz. Ukuran tersebut adalah hitungan kecepatan prosesor dalam mengolah data atau informasi. Merk prosesor yang banyak beredar dipasatan adalah AMD, Apple, Cyrix VIA, IBM, IDT, dan Intel.

Bagian terpenting dari Prosesor :

1.  Aritcmatics Logical Unit (ALU)
2. Control Unit (CU)
3.  Memory Unit (MU)

Sejarah perkembangan Mikroprosesor :

1.      1971: 4004 Microprosessor
Pada tahun 1971 munculah microprocessor pertama Intel , microprocessor 4004 ini digunakan pada mesin kalkulator Busicom. Dengan penemuan ini maka terbukalah jalan untuk memasukkan kecerdasan buatan pada benda mati.
2.   1972: 8008 Mikroprosessor
Pada tahun 1972 munculah microprocessor 8008 yang berkekuatan 2 kali lipat dari pendahulunya yaitu 4004.
3.   1974: 8080 Microprocessor
Menjadi otak dari sebuah komputer yang bernama Altair, pada saat itu terjual sekitar sepuluh ribu dalam 1 bulan.
4.   1978: 8086-8088 Mikroprocessor
Sebuah penjualan penting dalam divisi komputer terjadi pada produk untuk komputer pribadi buatan IBM yang memakai prosesor 8088 yang berhasil mendongkrak nama intel.
5.   1982: 286 Microprocessor
Intel 286 atau yang lebih dikenal dengan nama 80286 adalah sebuah processor yang pertama kali dapat mengenali dan menggunakan software yang digunakan untuk processor sebelumnya.
  1. 1985: Intel386™ Microprocessor
Intel 386 adalah sebuah prosesor yang memiliki 275.000 transistor yang tertanam diprosessor tersebut yang jika dibandingkan dengan 4004 memiliki 100 kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan 4004.
  1. 1989: Intel486™ DX CPU Microprocessor
Processor yang pertama kali memudahkan berbagai aplikasi yang tadinya harus mengetikkan command-command menjadi hanya sebuah klik saja, dan mempunyai fungsi komplek matematika sehingga memperkecil beban kerja pada processor.
  1. 1993: Intel® Pentium® Processor
Processor generasi baru yang mampu menangani berbagai jenis data seperti suara, bunyi, tulisan tangan, dan foto.
  1. 1995: Intel® Pentium® Pro Processor
Processor yang dirancang untuk digunakan pada aplikasi server dan workstation, yang dibuat untuk memproses data secara cepat, processor ini mempunyai 5,5 jt transistor yang tertanam.
  1. 1997: Intel® Pentium® II Processor
Processor Pentium II merupakan processor yang menggabungkan Intel MMX yang dirancang secara khusus untuk mengolah data video, audio, dan grafik secara efisien. Terdapat 7.5 juta transistor terintegrasi di dalamnya sehingga dengan processor ini pengguna PC dapat mengolah berbagai data dan menggunakan internet dengan lebih baik.
  1. 1998: Intel® Pentium II Xeon® Processor
Processor yang dibuat untuk kebutuhan pada aplikasi server. Intel saat itu ingin memenuhi strateginya yang ingin memberikan sebuah processor unik untuk sebuah pasar tertentu.
  1. 1999: Intel® Celeron® Processor
Processor Intel Celeron merupakan processor yang dikeluarkan sebagai processor yang ditujukan untuk pengguna yang tidak terlalu membutuhkan kinerja processor yang lebih cepat bagi pengguna yang ingin membangun sebuah system computer dengan budget (harga) yang tidak terlalu besar. Processor Intel Celeron ini memiliki bentuk dan formfactor yang sama dengan processor Intel jenis Pentium, tetapi hanya dengan instruksi-instruksi yang lebih sedikit, L2 cache-nya lebih kecil, kecepatan (clock speed) yang lebih lambat, dan harga yang lebih murah daripada processor Intel jenis Pentium. Dengan keluarnya processor Celeron ini maka Intel kembali memberikan sebuah processor untuk sebuah pasaran tertentu.
  1. 1999: Intel® Pentium® III Processor
Processor Pentium III merupakan processor yang diberi tambahan 70 instruksi baru yang secara dramatis memperkaya kemampuan pencitraan tingkat tinggi, tiga dimensi, audio streaming, dan aplikasi-aplikasi video serta pengenalan suara.
  1. 1999: Intel® Pentium® III Xeon® Processor
Intel kembali merambah pasaran server dan workstation dengan mengeluarkan seri Xeon tetapi jenis Pentium III yang mempunyai 70 perintah SIMD. Keunggulan processor ini adalah ia dapat mempercepat pengolahan informasi dari system bus ke processor , yang juga mendongkrak performa secara signifikan. Processor ini juga dirancang untuk dipadukan dengan processor lain yang sejenis.
  1. 2000: Intel® Pentium® 4 Processor
Processor Pentium IV merupakan produk Intel yang kecepatan prosesnya mampu menembus kecepatan hingga 3.06 GHz. Pertama kali keluar processor ini berkecepatan 1.5GHz dengan formafactor pin 423, setelah itu intel merubah formfactor processor Intel Pentium 4 menjadi pin 478 yang dimulai dari processor Intel Pentium 4 berkecepatan 1.3 GHz sampai yang terbaru yang saat ini mampu menembus kecepatannya hingga 3.4 GHz.
  1. 2001: Intel® Xeon® Processor
Processor Intel Pentium 4 Xeon merupakan processor Intel Pentium 4 yang ditujukan khusus untuk berperan sebagai computer server. Processor ini memiliki jumlah pin lebih banyak dari processor Intel Pentium 4 serta dengan memory L2 cache yang lebih besar pula.
  1. 2001: Intel® Itanium® Processor
Itanium adalah processor pertama berbasis 64 bit yang ditujukan bagi pemakain pada server dan workstation serta pemakai tertentu. Processor ini sudah dibuat dengan struktur yang benar-benar berbeda dari sebelumnya yang didasarkan pada desain dan teknologi Intel’s Explicitly Parallel Instruction Computing (EPIC).
  1. 2002: Intel® Itanium® 2 Processor
Itanium 2 adalah generasi kedua dari keluarga Itanium.
  1. 2003: Intel® Pentium® M Processor
Chipset 855, dan Intel® PRO/WIRELESS 2100 adalah komponen dari Intel® Centrino™. Intel Centrino dibuat untuk memenuhi kebutuhan pasar akan keberadaan sebuah komputer yang mudah dibawa kemana-mana.
  1. 2004: Intel Pentium M 735/745/755 Processors
Dilengkapi dengan chipset 855 dengan fitur baru 2Mb L2 Cache 400MHz system bus dan kecocokan dengan soket processor dengan seri-seri Pentium M sebelumnya.
  1. 2004: Intel E7520/E7320 Chipsets
7320/7520 dapat digunakan untuk dual processor dengan konfigurasi 800MHz FSB, DDR2 400 memory, and PCI Express peripheral interfaces.
  1. 2005: Intel Pentium 4 Extreme Edition 3.73GHz
Sebuah processor yang ditujukan untuk pasar pengguna komputer yang menginginkan sesuatu yang lebih dari komputernya, processor ini menggunakan konfigurasi 3.73GHz frequency, 1.066GHz FSB, EM64T, 2MB L2 cache, dan HyperThreading.
  1. 2005: Intel Pentium D 820/830/840
Processor berbasis 64 bit dan disebut dual core karena menggunakan 2 buah inti, dengan konfigurasi 1MB L2 cache pada tiap core, 800MHz FSB, dan bisa beroperasi pada frekuensi 2.8GHz, 3.0GHz, dan 3.2GHz. Pada processor jenis ini juga disertakan dukungan HyperThreading.
  1. 2006: Intel Core 2 Quad Q6600
Processor untuk type desktop dan digunakan pada orang yang ingin kekuatan lebih dari komputer yang ia miliki memiliki 2 buah core dengan konfigurasi 2.4GHz dengan 8MB L2 cache (sampai dengan 4MB yang dapat diakses tiap core), 1.06GHz Front-side bus, dan thermal design power (TDP).
  1. 2006: Intel Quad-core Xeon X3210/X3220
Processor yang digunakan untuk tipe server dan memiliki 2 buah core dengan masing-masing memiliki konfigurasi 2.13 dan 2.4GHz, berturut-turut , dengan 8MB L2 cache (dapat mencapai 4MB yang diakses untuk tiap core), 1.06GHz Front-side bus, dan thermal design power (TDP).

Perkembangan Prosesor Intel Core2Duo

Setelah sukses dengan processor Dual-Core-nya yang bertajuk Intel Core Duo, Intel kembali menghadirkan processor generasi selanjutnya, yaitu Intel Core 2 Duo dan Intel Core 2 Extreme.
Core 2 sendiri adalah generasi ke-8 dari jajaran processor dari Intel yang sudah memakai microprocessor dengan arsitektur x86. Arsitektur tersebut oleh Intel dinamakan dengan Intel Core Microarchitecture, di mana arsitektur tersebut menggantikan arsitektur lama dari Intel yang disebut dengan NetBurst sejak tahun 2000 yang lalu. Penggunaan Core 2 ini juga menandai era processor Intel yang baru, di mana brand Intel Pentium yang sudah digunakan sejak tahun 1993 diganti menjadi Intel Core.
Processor Intel Core 2 mempunyai fitur antara lain EM64T, Virtualization Technology, Execute Disable Bit, dan SSE4. Sedangkan, teknologi terbaru yang diusung adalah LaGrande Technology, Enhanced SpeedStep Technology, dan Intel Active Management Technology (iAMT2).
      Saat kali pertama diluncurkan pada Juli 2006 yang lalu, ada beberapa jenis core processor yang sekaligus dilemparkan ke pasaran oleh pihak Intel. Seperti kebiasaan dari Intel, pembedaan dari beberapa processor didasarkan pada pemberian codenamed pada tiap core processor tersebut.
      Berikut adalah beberapa codenamed dari core processor yang terdapat pada produk processor Intel Core 2 :
1.      Conroe
Core processor dari Intel Core 2 Duo yang pertama diberi kode nama Conroe. Processor ini dibangun dengan menggunakan teknologi 65 nm dan ditujukan untuk penggunaan desktop menggantikan jajaran Pentium 4 dan Pentium D. Bahkan pihak Intel mengklaim bahwa Conroe mempunyai performa 40% lebih baik dibandingkan dengan Pentium D yang tentunya sudah menggunakan dual core juga. Core 2 Duo hanya membutuhkan daya yang lebih kecil 40% dibandingkan dengan Pentium D untuk menghasilkan performa yang sudah disebutkan di atas.
2.      Conroe XE
Core processor berikutnya adalah Conroe XE yang saat ini banyak menjadi bahan perbincangan. Conroe XE sendiri adalah core processor dari Intel Core 2 Extreme yang diluncurkan bersamaan dengan Intel Core 2 Duo pada 27 Juli 2006. Conroe XE mempunyai tenaga lebih dibandingkan dengan Conroe. Tipe pertama dan satu-satunya yang dikeluarkan oleh Intel untuk jajaran processor Core 2 Extreme adalah X6800 dan sudah beredar di pasaran saat ini meskipun jumlahnya sangat terbatas.
3.      Allendale
Core processor ini dipakai oleh processor Core 2 Duo dengan core Conroe yang hanya memiliki 2 MB L2 Cache. Beberapa Core 2 Duo yang memakai Allendale sebagai core processornya adalah E6300 dengan clock speed sebesar 1.86 GHz dan E6400 dengan clock speed 2.13 GHz, keduanya memiliki FSB sebesar 1066 MT/s.
4.      Merom
Merom adalah core processor Intel Core 2 versi mobile pertama yang diluncurkan secara bersamaan dengan Conroe, Conroe XE, dan Allendale. Pada dasarnya, Merom mempunyai spesifikasi dan fitur yang sama dengan Conroe namun Merom mempunyai kelebihan, yaitu ia hanya membutuhkan daya yang sedikit. Pihak Intel sendiri mengklaim bahwa Merom mampu mendongkrak kinerja dari notebook sebesar 20%, namun dengan menggunakan resource daya yang sama dengan processor core duo yang memakai core processor Yonah. Selain itu, Merom adalah processor mobile Intel pertama yang telah mengintegrasikan teknologi EM64T 64-bit di dalamnya. Merom sendiri mempunyai FSB sebesar 667 MT/s sama persis dengan jajaran processor sebelumnya yaitu Intel Core Duo.

Prosesor Intel yang akan datang

Menurut berita dari Intel, beberapa tipe processor saat ini sedang dalam tahap pengembangan. Tidak menutup kemungkinan dalam waktu dekat ini akan diluncurkan lagi beberapa processor baru, namun tentunya masih menggunakan core processor yang sama. Contohnya seperti Core 2 Extreme X6900 yang mempunyai clock speed 3.2 GHz, namun dengan FSB, shared L2 cache, socket, dan TDP yang sama dengan X6800 kemungkinan akan diperkenalkan pada akhir tahun 2006. Sedangkan dalam kuartal keempat tahun ini, kabarnya pihak Intel juga akan meluncurkan Core 2 Extreme X8000 dengan clock speed 3.33 GHz dan FSB sebesar 1333 MHz QDR.
Core processor lain, seperti Allendale dan Merom juga mempunyai tipe-tipe baru yang akan dikeluarkan tidak lama lagi. Allendale dengan E4300 yang mempunyai clock speed 1.8 GHz dan FSB sebesar 800 MT/s akan diluncurkan pada kuartal pertama tahun depan. Sedangkan, Merom yang sedianya akan diluncurkan pada April tahun depan akan mempunyai Front Side Bus (FSB) sebesar 800 MT/s lebih besar dari tipe sebelumnya dengan tambahan socket baru yang dinamakan socket P.


Sumber :
http://theblackacedenz.blogspot.com/ 
http://babesajabu.wordpress.com/ 


Read More »»  

Penerapan Supply Chain Management di PT Frisian Flag Indonesia

0 komentar

Gambaran Umum Perusahaan

Sekitar 8-9 tahun yang lalu PT Frisian Flag Indonesia (FFI) masih menggunakan sistem yang semi otomatis dimana kegiatan pengadaan barang, pengiriman dan transaksi masih belum bisa dilakukan secara terintegrasi dan real time.
Pada awalnya FFI menggunakan Prism sebagai sistem back office yang menopang proses penjadwalan produksi dan purchasing order, tanpa menggunakan modul Material Resource Planning (MRP). Hal ini yang menyebabkan user harus mengecek langsung ke sistem untuk monitoring pengadaan barang, baru diputuskan kapan pengadaan bahan baku dilakukan. Untuk urusan logistik dan transportasi digunakan submodul terpisah, dimana jika ingin memproses laporan semua data harus dipindah ke aplikasi keuangan terlebih dahulu.
Dapat disimpulkan bahwa sistem ini jarang melakukan pengolahan proses dan lebih banyak melakukan pencatatan saja. Sehingga banyak persoalan muncul karena sistem yang kurang terintegrasi ini. Rantai produksi dan SCM, mulai dari pengadaan hingga penjualan produk terhambat karena sharing informasi yang tidak berjalan lancar. Apalagi untuk pelaporan yang cepat, sangat sulit dilakukan mengingat data harus didownload dan diolah di aplikasi lain.
Untuk dapat mengimplementasikan produksi dan SCM dengan baik, maka perusahaan susu yang bermarkas pusat di Belanda ini memutuskan untuk memperbarui infrastruktur IT nya dengan mengaplikasikan electronic-Supply Chain Management (e-SCM) yang berjalan paralel dengan ERP untuk tahap awal. Selain itu juga dikembangkan sistem secondary sales berbasis web untuk 150 distributor di Indonesia.
Di tahun 2005 FFI mulai mengimplementasikan sistem ERP baru yaitu SAP untuk menggantikan Prism. Dalam pelaksanaannya, FFI menunjuk konsultan dari Singapura untuk membantu implementasinya. Dimulai dengan melengkapi data master hingga data pendukung seperti Lead Time, Safety Stock, Order Point, Delivery Window Time, dan lain-lain. Juga digunakan aplikasi middleware (EAI) untuk logistik dimana proses pengiriman produk jadi hingga sampai ke tangan pelanggan akan dihandle oleh bagian ini. Selain itu juga digunakan sistem bar code, jadi setiap bagian produksi menghasilkan satu barang jadi maka otomatis akan muncul label bar code nya sehingga mengurangi proses entry data. FFI membangun jaringan wireless di seluruh pabriknya, sehingga data yang diterima pemindai bar code dapat segera masuk ke dalam database.
Untuk hubungan dengan mitra bisnis, FFI menerapkan sistem Collaborative Planning, Forecasting and Replenishment (CPFR). Saat ini FFI dalam tahap akhir penerapan sistem traceability dengan menggunakan pemindai bar code dan teknologi Radio Frequency Identification (RFID) yang mencakup tahapan mulai penerimaan bahan baku, produksi, hingga menghasilkan barang jadi.

Jaringan Perusahaan-Perusahaan Yang Ada Pada Rantai Pasok

Jaringan perusahaan yang terlibat di FFI cukup banyak. Dimulai dari perusahaan penyedia hewan sebagai bahan baku susu, perusahaan pengemasan, pengadaan barang dan lain sebagainya. Lalu ada juga bagian yang mengurus masalah order tracking, pemesanan oleh para distributor, pengiriman barang dan penjualan.

Perangkat Lunak dan Modul Yang Digunakan Pada Penerapan SCM

Modul pelayanan pelanggan yang baik: market business intelligence, eksekusi logistik (inventori/manajemen pergudangan dan manajemen distribusi), perencanaan produksi berbasis pada tingkat konsumsi (consumption-based planning), serta Supplier Relationship Management (SRM) dan e-procurement.
Semua modul di atas harus terintegrasi, karena modul-modul itu menjadi pendukung keberhasilan SCM Semua elemen tersebut harus terintegrasi. Ituakan menjadi kunci keberhasilan SCM. APO juga sangat mendukung proses penjadwalan, jadi pihak sales bisa memberikan info yang jelas kepada pelanggan tentang pengiriman barang, lama pembuatan barang, dan semua jadwal yang berhubungan dengan pelanggan.



Sumber :
http://fanuelyk.wordpress.com/2012/10/29/kuis-besar-i-enterprise-system-penerapan-supply-chain-management-di-pt-frisian-flag-indonesia-ffi/
Read More »»